Rabu, 17 Maret 2010

Uji Validitas dan Reliabilitas


INTERPRETASI

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 1

Uji Validitas dan Reliabilitas Variable Pemahaman Ajaran

Agama Islam (X1)

No

Item

Angka

Korelasi

Signifikansi

Keterangan Validitas

Keterangan Reliabilitas

1

0.470

0.009

Valid

Reliabilitas dengan menggunakan nilai croanbach alpha 0,60

di mana nilai yang didapatkan croanbach alpha sebesar 0,775

dengan demikian kategori sangat tinggi

2

0.608

0.000

Valid

3

0.587

0.001

Valid

4

0.698

0.000

Valid

5

0.481

0.007

Valid

6

0.548

0.002

Valid

7

0.567

0.001

Valid

8

0.529

0.003

Valid

9

0.738

0.000

Valid

10

0.600

0.000

Valid

Dari hasil di atas dapat dianalisa bahwa itemx1 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,470 dengan taraf signifikan 0.000. Sehingga itemx1 dapat dinyatakan valid. Untuk item selanjutnya seperti keterangan di atas. Kemudian selanjutnya pada uji reliabilitas SPSS dari reliability coefisients 10 items, diketahui alpha sebesar 0,775, maka lebih besar dari 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel pemahaman ajaran agama Islam (X) termasuk dalam kategori tinggi.

Tabel 2

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Latar Belakang Pendidikan

Orang Tua (X2)

No

Item

Angka

Korelasi

Signifikansi

Keterangan Validitas

Keterangan Reliabilitas

1

0.707

0.000

Valid

Reliabilitas dengan menggunakan nilai croanbach alpha 0,60

di mana nilai yang didapatkan croanbach alpha sebesar 0,725

dengan demikian kategori sangat tinggi

2

0.497

0.005

Valid

3

0.497

0.005

Valid

4

0.447

0.013

Valid

5

0.427

0.019

Valid

6

0.717

0.000

Valid

7

0.539

0.002

Valid

8

0.468

0.009

Valid

9

0.532

0.002

Valid

10

0.611

0.000

Valid

Dari hasil di atas dapat dianalisa bahwa itemx1 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,707 dengan taraf signifikan 0.000. Sehingga itemx1 dapat dinyatakan valid. Untuk item selanjutnya seperti keterangan di atas. Kemudian selanjutnya pada uji reliabilitas SPSS dari reliability coefisients 10 items, diketahui alpha sebesar 0,725, maka lebih besar dari 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel latar belakang pendidikan orang tua (X) termasuk dalam kategori tinggi.

Tabel 3

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Mendidik Anak (Y)

No

Item

Angka

Korelasi

Signifikansi

Keterangan Validitas

Keterangan Reliabilitas

1

0.743

0.000

Valid

Reliabilitas dengan menggunakan nilai croanbach alpha 0,60

di mana nilai yang didapatkan croanbach alpha sebesar 0,775

dengan demikian kategori sangat tinggi

2

0.634

0.000

Valid

3

0.575

0.001

Valid

4

0.730

0.000

Valid

5

0.380

0.038

Valid

6

0.621

0.000

Valid

7

0.473

0.008

Valid

8

0.644

0.000

Valid

9

0.431

0.018

Valid

10

0.601

0.000

Valid

Dari hasil di atas dapat dianalisa bahwa itemy1 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,743 dengan taraf signifikan 0.000. Sehingga itemx1 dapat dinyatakan valid. Untuk item selanjutnya seperti keterangan di atas. Kemudian selanjutnya pada uji reliabilitas SPSS dari reliability coefisients 10 items, diketahui alpha sebesar 0,775, maka lebih besar dari 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel motivasi mendidik anak (X) termasuk dalam kategori tinggi.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multiolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi adanya korekasi antar variabel bebas (independent) model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya mutikolonieritas yaitu dengan menganalisis materik korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat pada nilai tolerance serta nilai variance inflation factor (VIF). Hasilnya perhitungan coefficeient correlation sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan matrik korelasi variabel minat belajar menunjukkan koefisien variabel relatif rendah korelasi tertinggi terjadi pada dimensi lingkungan belajar dengan tingkat korelasi sebesar -0,108 atau sekitar 10,8%, oleh karena masih di bawah 95% maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.

Dari hasil pengujian multikolonieritas yang dilakukan diketahui bahwa nilai tolerance vatiabel X1, X2 masing-masing sebesar 0.988, 0.988 dan VIF masing-masing sebesar 1.012, 1.012. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki tolerance kurang dari 10 persen dan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

2. Uji Autokorelasi

Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 1.791 untuk menguji gejala autokorelasi maka angka d-hitung sebesar 1.791 tersebut dibandingkan dengan nilai d-teoritis dalam t tabel d-statistik. Durbin Watson dengan titik signifikansi a = 5 %. Dari tabel d-statistik Durbin Watson diperoleh nili dl sebesar 0.697 dan du sebesar 1.641 karena hasil pengujiannya adalah du < style=""> a = 5 %. Dapat dilihat pada tabel berikut ini.

3. Uji Normalitas

Berdasarkan Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresinya memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 1

Normal Probality Plot

4. Uji Linieritas

Uji linieritas data adalah uji untuk menentukan masing-masing variabel bebas sebagai predictor mempunyai hubungan linieritas atau tidak dengan variabel terikat. Dalam hal ini penulis menggunakan uji linieritas data menggunakan scatter plot (diagram pencar) seperti yang digunakan untuk deteksi data outler, dengan memberi tambahan garis regresi. Oleh karena scatter plot hanya menampilkan hubungan tiga variabel saja, maka pengujian data dilakukan dengan berpasangan tiap dua data. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Jika pada grafik mengarah ke kanan atas, maka data termasuk dalam kategori linier.

b. Jika pada grafik tidak mengarah ke kanan ke atas, maka data termasuk dalam kategori tidak linier.

Untuk mengetahui adanya linieritas antara variabel X1 (pemahaman ajaran agama Islam) dan variabel X2 (latar belakang pendidikan orang tua) dengan variabel Y (motivasi mendidik anak), dapat dilihat pada garfik regresi linier menurut SPSS adalah:

Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa pemahaman ajaran agama Islam dan latar belakang pendidikan orang tua terdapat korelasi motivasi mendidik anak, hal ini ditunjukkan dengan adanya garis regresi yang mengarah ke kanan, sehingga ini membuktikan adanya linieritas pada hubungan tiga varibel.

C. Regresi Linier Sederhana

1. Hasil Regresi Linier Sederhana Antara X1 dan Y

Dari tabel di atas diketahui bahwa r (koefisien korelasi) dari variabel pemahaman ajaran agama Islam dan variabel motivasi mendidik anak diketahui selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan nilai r tabel pada r product moment untuk diketahui signifikannya dan untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dapat diterima atau tidak. Hal ini disebabkan apabila ro yang kita peroleh sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka nilai r yang telah diperoleh itu signifikan, demikian sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

a. Pada taraf signifikan 1% untuk responden berjumlah N = 30 didapat pada tabel adalah rt = 0,836 sedangkan ro = 0,463 yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 1% hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel.

b. Pada taraf signifikan 5% untuk responden berjumlah N = 30 didapat pada tabel adalah rt = 0,836 sedangkan ro = 0,361, yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 5% hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel.

Berdasarkan analisis di atas membuktikan bahwa pada taraf 1% dan taraf 5% signifikan. Berarti benar-benar ada pengaruh pemahaman ajaran agama Islam dan motivasi mendidik anak.

2. Hasil Regresi Linier Sederhana Antara X2 dan Y

Dari tabel di atas diketahui bawah r (koefisien korelasi) dari variabel latar belakang pendidikan orang tua dan variabel motivasi mendidik anak diketahui selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan nilai r tabel pada r product moment untuk diketahui signifikannya dan untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dapat diterima atau tidak. Hal ini disebabkan apabila ro yang kita peroleh sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka nilai r yang telah diperoleh itu signifikan, demikian sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

a. Pada taraf signifikan 1% untuk responden berjumlah N = 30 didapat pada tabel adalah rt = 0,107 sedangkan ro = 0,463 yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 1% hasilnya adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel.

b. Pada taraf signifikan 5% untuk responden berjumlah N = 30 didapat pada tabel adalah rt = 0,107 sedangkan ro = 0,361, yang berarti ro lebih besar dari rt (ro > rt). Dengan demikian pada taraf signifikansi 5% hasilnya adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel.

Berdasarkan analisis di atas membuktikan bahwa pada taraf 1% dan taraf 5% signifikan. Berarti benar-benar tidak ada pengaruh latar belakang pendidikan orang tua dan variabel motivasi mendidik anak.

D. Regresi Linier Ganda

Setelah diketahui hasil dari variabel pemahaman ajaran agama Islam dan latar belakang pendidikan orang tua terhadap motivasi mendidik anak diketahui hasilnya dengan konsultasi pada F dengan db = m lawan N-m-1, ternyata harga Ftabel 5% = 2,16 dan 1% = 2,98. Jadi Freg = 31,363 > dari Ftabel 5% = 2,16 dan 1% = 2,98 berarti signifikan. Kesimpulan ada korelasi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y.

1 komentar:

  1. Olah Data Semarang
    Jasa Olah Data SPSS, AMOS, LISREL
    EVIEWS, SMARTPLS, DLL
    Contact Person WhatsApp
    Klik Link Dibawah
    https://s.id/OlahDataSemarang

    BalasHapus