Rabu, 17 Maret 2010

GEOGRAFI DAN SEMUA YANG ADA DI DALAMNYA


GEOGRAFI

A. Pengertian Geografi

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Earstothenes pada abad ke-1. Menurut Earstothenes, geografi dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.

Menurut Preston e James, mendefinisikan geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan, karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.

Menurut Paul Claval, berpendapat bahwa geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan.[1]

Dari beberapa pendapat tentang pengertian geografi, maka dapat dipahami bahwa geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang berkaitan dengan keadaan muka bumi.

B. Ruang Lingkup Geografi

Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang. Menurut Rhoad Murphey, bahwa ruang lingkup geografi adalah sebagai berikut:

1. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi

2. Hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan area

3. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik

Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan perbedaan arealnya dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region yang berbeda satu sama lain.[2]

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ruang lingkup dari geografi adalah:

  1. Bumi sebagai tempat tinggal
  2. Hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi)
  3. Dimensi ruang dan dimensi historis
  4. Pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan)

C. Karakteristik Geografi

Setiap tempat memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari tempat yang lain. Karakteristik geografi dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Karakteristik Fisik

Karakteristik fisik menggambarkan ciri-ciri fisik lingkungan alam itu yang meliputi:

a. Cuaca dan iklim, cuaca adalah bagaimana panas atau dingin dan bagaimana basah atau tempat kering dan iklim adalah jenis cuaca tempat ini memiliki lebih dari periode waktu yang panjang

b. Tanah adalah lapisan atas bumi di mana tanaman dapat tumbuh.

c. Mineral adalah zat alam, seperti batu bara atau emas yang ditemukan di batu dan di dalam tanah

d. Vegetasi adalah tanaman hidup, seperti hutan, padang rumput

e. Kehidupan binatang, termasuk semua hewan besar dan kecil yang hidup di bumi

2. Karakteristik Manusia

Karakteristik ini meliputi:

a. Fitur buatan manusia adalah modifikasi orang dibuat untuk tanah

b. Bahasa adalah suatu cara untuk berkomunikasi dengan kata-kata, simbol, tanda atau gerakan

c. Agama adalah sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan atau dewa-dewa dan cara orang mengungkapkan keyakinan ini

d. Sistem politik adalah bagaimana orang mengembangkan dan perubahan struktur kekuasaan

e. Kegiatan ekonomi, menunjukkan bagaimana orang-orang yang mencari nafkah di tempat

f. Distribusi populasi adalah pola jumlah orang yang tinggal di tempat. [3]

D. Tujuan Geografi

Geografi yang semulanya disebut ilmu bumi, sebagai pengetahuan diajarkan di Perguruan Tinggi dengan sebutan geografi akademis dan di sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas dengan sebutan geografi sekolah atau geografi pengajaran. Oleh karena itu, pengajaran geografi mengandung dua tujuan, yaitu:

1. Tujuan materiil yang artinya mempelajari hal-hal untuk diketahui belaka sehingga utuk jenis ini dibutuhkan latihan mengingat

2. Tujuan formal yang mengandung pengembangan daya cipta, latihan sikap pribadi dan kesediaan melayani masyarakat

E. Sejarah Perkembangan Geografi

  1. Geografi di Zaman Yunani

Zaman ini merupakan zaman awal perkembangan ilmu geografi. Ilmu geografi ini timbul karena ada usaha untuk mengetahui dari mana asal usul dari negri serta penduduk yang hidup pada zaman tersebut . Ilmu sejarah tersebut yang mempunyai seorang tokoh bernama Herodotus sebagai bapak sejarah, mengungkapkan bagaimana seluk beluk keadaan suatu tempat atau topografi serta menerangkan sebab terjadinya. Itulah mengapa Herodotus juga disebut sebagai bapak geografi. Dalam hal ini Herodotus membahas tentang lembah sungai Nil dengan tanahnya yang subur terutama pada daerah delta sungai Nil.

Eratosthenes (176-194 SM) memastikan bahwa bumi berbentuk seperti bola dengan ukuran-ukurannya secara detail. Setelah itu dibentuk susunan garis lintang serta garis bujur bola bumi untuk menentukan letak suatu lautan, negeri, serta tempat lain meskipun masih dalam model yang sederhana sehingga lahirlah peta. Dengan adanya perubahan pola cuaca dan perbedaan iklim maka disusun system permusiman berdasarkan garis lintang serta garis bujur tersebut iklim digolongkan beberapa macam.

  1. Geografi di zaman Romawi

Perkembangan ilmu geografi yang diwariskan dari zaman Yunani ini melahirkan geografi kuno yang dipeleopori oleh Strabo (64 SM-20 M) yang menulis buku Geografia. Buku tersebut berisi tentang uraian tentang dunia beserta isinya.

Tokoh lain yang berperan pada zaman ini adalah Ptolomeus yang menbahas tentang aspek matematis dalam geografi dan kemudian menerapkannya pada peta dan lokasinya. Posidonius kemudian berusaha lebih teliti dari Eratothenes dalam menentukan keliling bumi yang akhirnya diperoleh ukurannya hanya berselisih 7000 mil dari ukuran sekarang.

  1. Geografi Abad Pertengahan

Di belahan bumi Eropa pada masa ini mengalami masa gelap perkembangan ilmu geografi hal ini disebabkan karena gambaran dunia yang berasal dari masa Yunani yang mayoritas kafir tidak sejalan dengan apa yang ada dalam Al Kitab sebagai kitab suci agama Kristen yang banyak dianut oleh bangsa – bangsa di Eropa. Pandangan yang berkembang menganggap bahwa bumi tidaklah bulat, namun berbentuk datar menyerupai cakram sehingga sehingga peta dirubah dengan kota Yerusalem sebagai pusatnya. Dilain pihak warisan terhadap pandangan geografi dari zaman Yunani kuno dikembangkan oleh berbagai universitas Islam dari Persia hingga Spanyol. Peta bumi dilengkapi dengan hasil kunjungan para pelancong dan saudagar yang menjelajah.

Ahli geografi Arab yaitu Al Idrisi (1099-1166) menyempurnakan pembagian daerah iklim bumi konsep Yunani. Tokoh lain berperan yaitu Ibnu Batuta (1304-1348) seorang filsuf Arab yaitu Ibnu Khaldun (1332-1406) dengan buku geografikesejarahnnya dapat dipandang sebagai cikal bakal ilmu pengetahuan kemasyarakatan.

Pada zaman Renaisance buku Geographia karangan Ptolomeus mendorong bangsa Portugis dan Spanyol menjelajah karena buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa latin. Kemudian disempurnakan peta sebelumnya dengan penemuan benua Amerika oleh Colombus.

Pada Abad 17 dikenal tokoh Vvarenius yang membagi geografi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Geografi umum mencakup:

a. Terestrial yaitu pengetahuan tentang bumi beserta keseluruhannya

b. Falakiah berupa hubungan dengan bintang-bintang sehingga muncul kosmografi

c. Komparatif menjelaskan secara detail tentang bumi.

2) Geografi khusus meliputi:

a. Aspek langit, khususnya membahas iklim

b. Aspek litosfer, meliputi segala yang ada di permukaan bumi

c. Aspek manusia yang membicarakan tentang penduduk, perniagaan serta pemerintahan di berbagai negeri.

Cluverius, tokoh dari Jermandalam karyanya menerangkan tentang peralihan geografi zaman pertengahan hingga zaman modern yang merupakan pengantar dari geografi umum. Dalam bukunya dijelaskan tentang deskripsi sebagian Negara-negara didunia.

  1. Geografi Modern

Geografi mulai diberi dasar filsafat yang dilakukan oleh tokoh dari Jerman yaitu Imanuel Kant.

Menurutnya Ilmu pengetahuan digolongkan menjadi 3, antara lain:

1) Ilmu sistematis, dengan obyek studinya yaitu sesuatu yang nyata ada, missal: botani mempelajari tumbuhan, geologi mempelajari kulit bumi, sosiologi mempelajarai kemasyarakatan.

2) Ilmu histories, dengan obyek kajian berupa fakta-fakta yang ada kaitannya dengan waktu missal:sejarah, pra sejarah.

3) Ilmu Geografis, dengan obyek kajian benda-benda hal-hal, serta gejala-gejala yang tersebar dalam kontek spasial atau keruangan, missal: geografi dan kosmografi.

Imanuel Kant menguraikan aspek geografi menjadi 5:

1) Matematis, menelaah bentuk, ukuran serta perputaran bumi dan posisi terhadap matahari .

2) Moral, menelaah berbagai adapt kebiasaan serta perwatakan manusia yang berbeda disetiap negeri.

3) Politik, menelaah relasi antar unit-unit politis latar belakang alam masing-masing

4) Perniagaan, menel;aah adanya potensi niaga khusus pada suatu negeri hingga terlibat dalam perniagaan dunia.

5) Teologis, menelaah bagaimana latar belakang alam menjadikan bentuk-bentuk ibadat lahiriahyang berlainan di berbagai negeri.

Penjelajahan dunia juga dilakukan oleh Alexander Von Humboldt yang juga seorang ahli kosmografi.

Humboldt menggolongkan ilmu menjadi 3 yaitu

1) Fisiografi (ilmu alam dan sistematis)

2) Natural (sejarah alam dalam waktu)

3) Geografi (uraian bumi dengan persebaran spasial)

Carl Ritter memberikan deskripsi tentang geografi regional yang menbagi dunia atas wialyah-wilayah yang biasanya didasarkan atas morfologinya. Setiap wilayah akan mempunyai cirri dan karakter tersendiri yang membedakan dengan wilayah lain. Pandangannya menunjukkan bahwa pada suatu unit wilayah yang berisi unsur-unsur, akan berinterelasi antar unsure secara kompleks.

  1. Zaman Pengagungan Alam

Pada abad ke-19 di Amerika Serikat timbul dorongan untuk mengenal lingkungan sekitar dengan tokohnya yaitu Mayor Powwel serta Marsh. Pemikirannya lebih diarahkan kepada pemanfaatan sumber daya yang baik serta pengawetannya. Mereka melanjutkan pemikiran dari Humboldt dan Ritter bagaimana kondisi alam luar mempengaruhi kemajuan serta kehidupansosial manusia.

Setelah Humboldt dan Ritter meninggal pada tahun 195, muncul buku dari Darwin "On The Origin of Species" yang mempengaruhi pandangan ahli kembali pada konsep lama geografi maka timbul hubungan kegiatan ekonomi dan budaya dengan lingkungan alam. Friederich Ratzel melalui buku Antrhropogeographie menjelaskan bahwa adanya pengaruh lingkungan fisis terhadap kehidupan manusia yang sesuai dengan faham adaptasi manusia dan Evolusi menurut Darwin. Dalam bukunya diuraikan tentang bagaimana kondisi penduduk beserta persebarannya dan hal yang mempengaruhi.

Dijelaskan pula adanya gejala inetrelasi antara gejala di bumi.

Ritter dan Ratzel menandang geografi social secara sistematis bukan secra regional serta bertolak piker terhadap paham Darwin. Namun antar keduanya memiliki perbedaan , jika Ritter berkesimpulan bahwa hubungan timbale serta balik manusia dengan alam adalah sejalan sesuai dengan kehendak pwencipta, namun Ratzel memandang keberadaan manusia adalah sebagai hasil bentukan lingkungan yang berasal dari berbagai kekuatan alam yang ada dengan adaptasinya yang tepat.

Paham determinase yang diajarkan oleh Ratzel terbawa dan di teruskan di Amerika Serikat oleh anak didik Ratzel, E. C. Semple. Ppengaruhnya tampak pada munculnya Davis, Ellsworrth Huntington, dan Griffith Taylor pada awal abad ke-20. Pengaruh determinisme alam tampak jelas tertuang dalam buku-buku geografi sebagai buku ajar. Dalam kurun waktu 1903-1930 geografi terbagi menjadi geografisis dan geografi manusia yang mengkondidsikan adanya hubungan manusia dengan alam bahwa manusia dan prilakunya merupakan produk dari pengaruh-pengaruh lingkungan alam dan mengesampingkan factor serta pengaruh lain.

Lain cerita di Jerman, tahun 1883 paham nature-determinisme ditinggalkan karena geografi harusnya menjadi ilmu yang khorologis sebagia uraian dari suatu lokasi yang berperan memberi pengertian inetrelasi antara alam dan manusia yang mampu menunjukkan karakter suatu lokasi. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Von Riichthofen yang kemudian dilanjutkan uasahanya oleh muridnya Hettner yang mengarahkan studinya terhadap seluk beluk wilayah. ,menurut Hettner, geografi bukanlah ilmu yang umum tentang bumi, melainkan ilmu yang khorologis menyangkut tentang permukaan bumi terutama membahas gejala alam dengan manusiaselain menilai hubungan keruangan. Tuhuan utama geografi adalah menelaah wilayah untuk diterangkan secra analisis dan sisntesis.

Tata kerja Hettner ini kemudian banyak dicontoh oleh para ahli geografi modern tentang deskripsi dan penjelasannya. Hal yang kurang berupa perencanaan telaah geografis.

  1. Geografi Abad ke-20

Dari dahulu geografi selalu berpusat pada manusia. Perkembangan ilmu geografis pada abad ke -20 pendeatannya lebih pada corak sosila dan budaya. Sebutan antropogeografi pada abad ke-19 adalah sebagai penguat bahwa geogarafi bukan hanya pada lingkungan alamnya saja. Kini pandangan tersebut berubah dengan bahsan topikpada geografi misalnya iklim atau relief akan berhubungan dengan kehidupan manusia sehingga tepat jika bumidikatakan sebagai tempat tinggal manusia.

Ahli geografi Perancis Vidal De La Blache mengoreksi determinisme lingkungan dari Ratzelyang sedang berkembang. Menurutnya, bumi tidak menentukan perilkau manusia, bumi hanya menyediakan berbagaia kemungkinannya, perilaku manusia ditentukan dari pilihan manusia itu sendiri. Ia meneunjukkan dengan jelas bahwa manusia memiliki keterbatasan . Pilihan manusia dalam memanfaatkan lingkungan masih tergantung dari system nilai masyarakatnyamaupun budayanya. Dengan kata lain pemanfaatan terhadap ketersediaan alam berlainan antar tempat satu dengan lainnya. DiRusia Melezin mendefinisikan geografi kependudukan sebagai suatu telaah atas sebaran pendudukdan relasi produktif yang terdapat di dalam berbagaia kelompok penduduk, jaringan pemukiman dan fungsinya , manfaatnya serta ketepatgunaannya bagi tujuan-tujuan yang produktif dari masyarakat.

Kemudian Pokshishevskii menjelaskan definisi dari Melezin dengan 4 pernyataannya yaitu:

1) Tipe ekonomi menetukan watak dan bentuk suatu pemukiman

2) Sebaran dan organisasi territorial dari produk menentukan segala pernyataan dari kondisi alam dan pengaruhnya atas bentuk-bentuk pemukiman

3) Adaptabilitas para migrant terhadap suatu lingkungan geografis yang baru, dipengaruhi oleh kebiasaan tata kerja dan ketrampilan yang telah mereka miliki sebelumnya

4) Situasiekonomi geografis dari ki\ota-kota mempengaruhi tipe, fungsi-fungsi serta pemusatnnya. Geografi budaya mencakup topic-topik seperti bentuk pemukiman , tipe rumah, sebran agama, bahasa, teknologi, ternak, tanaman, serta budya lain. Carl Sauer tokoh dari Amerika Serikat merupakan pelopor serta peletak dasar bagi geografi budaya.

Geografi budaya pada dasarnya mempelajari tentang aspek material dari budaya itu sendiri yang memberikan corak khas terhadap suatu region atau wilayah tertentu, terutama pada kenampakan alam atau landscape. Namun kenampakan ala mini bukan hanya memberi corak khas terhadap factor budaya saja namun terdapat pula kekhasan dalam beberapa factor seperti social ekonomi.

Geografi agama dikembangkan oleh beberapa tokoh antara lain Jongeneel, P. Deffontaines, dan D. E. Sopher. Geografi agama bukan hanya menelaah pengaruh ruang atas agama dan gejala keagamaan namun juga sebaliknya yakni pengaruh agama dan gejala keagamaan atas keruangan. Relasi antara agama dan tata ruang sebenarnya sidah diketahui sejak zaman kuno, salah satu tokohnya yaitu Hippocrates namun baru mulai popular di zaman filsuf pencerahan salah satunya oleh Montesquieu di Prancis. Montesquieu mengunggkapkan bahwa agama monotheisme seperti Yahudi, Kristen dan Islam lahir di tepi-tepi gurun pasir dengan bentang alam yang monoton. Diungkapkan pula bahwa hamper semua agama besar muncul di wilayah permukaan bumi yang diapit 25 dan 35o LU.

Dalam geografi ekonomi tokoh yang berperan antara lain H. Robinson dengan bukunya Economic Geography (1979), membahas geografi ekonomi dengan pokok cakupnya yaitu bentuk perjuangan untuk hidup manusia dalam memenuhi kebutuhan materilnya dengan berbagai masalahnya yang terjadi di dalam kerangka interaksi keruangan. Geografi ekonomi ekonomi membicarakan tentang ekplorasi sumber daya alam dari bumi oleh manusia, produksi dari komoditi, transportasi, distribusi dan konsumsi. Sehingga Robinson telah mengaitkannya dengan geografi modern dengan tepat. Definisi dari geografi modern itu sendiri berupa pengetahuan eksak dan sistematis tentang persebaran serta penataan gejala di permukaan bumi. Geografi modern sangat diperlukan bagi perkembangan ekonomi yang efektif serta pengeriannya terhadap hubungan internasional.

  1. Geografi Mutakhir

Roger Minshull akhir-akhir ini membahas perubahan geografi dan mencatat3 gejala:

a. Jenis bidang khusus yang dipelajari bertamabah

b. Penyelesaian masalah ditekankan pada kausalitas dan hubungan

c. Penelaahan fenomena diutamakan dimana fenomena tersebut terdapat.

Minshul mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang:

a. Bentang alam

b. Tempat

c. Ruang

d. Pengaruh alam atas manusia

e. Kovariasi pola wilayah

f. Lokasi, sebaran, ketergantungan

g. Kombinasi gejala di permukaan bumi

h. System alam-manusia

i. System manusia-alam

j. Relasi dan reprositas

k. Ekologi manusia

l. Perbedaan wilayah dan antar hubungan gejala.

Perbedaan geografi yang lama dengan geografi yang baru adalah geografi lama merupakan ilmu yang bersifat retrospektif yang berorientasi pada masa lampau dari tata kerja serba ideografis. Sedangkan geografi yang kita kenal adalah ilmu yang bersifat prospektif, nomotetis yang mampu menemukan hokum-hukum dari fenomena-fenomena yang dikaji. Dengan demikian geografi mampu meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan.[4]

F. Konsep Dasar Geografi

Konsep dasar geografi merupakan konsep yang paling dasar dan hakiki yang menggambarkan struktur ilmu agar ilmu tersebut mudah untuk dipelajari serta mudah dibedakan dengan ilmu lain.

Menurut Biddle, menggambarkan konsep dasar geografi adalah sebagai berikut:

  1. Lokasi fenomena
  2. Observasi
  3. Fakta-fakta
  4. Distribusi
  5. Asosiasi keruangan
  6. Interaksi keruangan
  7. Asosiasi areal
  8. Interaksi areal
  9. Hubungan manusia dengan bumi
  10. Integrasi-diferensiasi areal

Menurut Daldjoeni, bahwa konsep dasar geografi adalah sebagai berikut:

1. Pandangan budayawi terhadap bumi

2. Konsep regional

3. Pertalian wilayah

4. Interaksi keruangan

5. Kelokalan

6. Skala

7. Konsep perubahan[5]

Secara garis besar, bahwa konsep dasar geografi adalah sebagai berikut:

  1. Hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi)
  2. Spasial (keruangan)
  3. Ekologi (kelingkungan) dan
  4. Regional (kewilayahan)

5. Materi IPS MTs/MA

A. MTs VII (Siti Mastuti, dkk, 2004, Geografi VII, Pemerintah Kabupaten Kudus)

Bab 1 : Proses sosialisasi

Bab 2 : Penyimpangan sosial

Bab 3 : Peta, atlas, globe

Bab 4 : Hidrosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan

Bab 5 : Atmosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan

Bab 7 : penggunaan lahan [6]

B. MTs VIII (Daryono, dkk, 1997, Geografi 2, Jakarta, Bumi Aksara)

Bab 1 : Sumber daya alam Indonesia

Bab 2 : Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia I

Bab 3 : Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia II [7]

C. MTs IX, (Sri Yamti Runtuni, dkk, 2005, Sosiologi dan Geografi XI, Bandung, Ganaca Exact)

Bab 1 : Peta tentang pola dan bentuk muka bumi

Bab 2 : Unsur fisik dan sosial kawasan Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru

Bab 3 : Benua dan samudra

Bab 4 : Negara maju dan negara berkembang [8]

D. MA X (Yusman Hetiyanto, 2005, Geografi X, Jakarta, Yudistira)

Bab I : Hakikat geografi

Bab II : Pola dan ciri kenampakan alam dan budaya pada peta dan citra

Bab III : Muka bumi dan perkembangannya

Bab IV : Dinamika atmosfer

Bab V : Dinamika litosfer

Bab VI : Dinamika hidrosfer

Bab VII : Dinamika pedosfer

Bab VIII : Morfologi laut dan pesisir

Bab IX : Lingkungan hidup [9]

E. MA XI (Dibyo Soegimo, 2007, Geografi XI, Klaten, Intanpariwara)

Bab I : Dinamika biosfer

Bab II : Antroposfer

Bab III : Perbedaan sumber daya alam dan pemanfaatannya

Bab IV : Lingkungan hidup dan pembangunan [10]

F. MA XII (Titi Priyono, 2007, Geografi XII, Surakarta, PT. Pabelan)

Bab I : Peta dan pemataan

Bab II : Penginderaan jauh dan sistem informasi geografi

Bab III : Interaksi desa dan kota

Bab IV : Wilayah dan pewilayahan [11]

Daftar Pustaka

Daryono, dkk, Geografi 2, Jakarta, Bumi Aksara, 1997

Dibyo Soegimo, Geografi XI, Klaten, Intanpariwara, 2007

Siti Mastuti, dkk, Geografi VII, Pemerintah Kabupaten Kudus, 2004

Sri Yamti Runtuni, dkk, Sosiologi dan Geografi XI, Bandung, Ganaca Exact, 2005

Yusman Hetiyanto, Geografi X, Jakarta, Yudistira, 2005

Titi Priyono, Geografi XII, Surakarta, PT. Pabelan, 2007

http://mdk12.org/share/pdf/social_studies/GEOGRAPHY/Geo­_ch_chart.pdf

http://www.g-excess.com/id/pengertian-geografi-ipa-ilmu-pengetahuan-alam.html

http:// www.bumigeografi.co.cc/?tag=perkembangan-geografi

http:// www.bumigeografi.co.cc/?p=21


[1] http://www.g-excess.com/id/pengertian-geografi-ipa-ilmu-pengetahuan-alam.html

[2] http://mdk12.org/share/pdf/social_studies/GEOGRAPHY/Geo­_ch_chart.pdf

[3] http://mdk12.org/share/pdf/social_studies/GEOGRAPHY/Geo­_ch_chart.pdf

[4] http:// www.bumigeografi.co.cc/?tag=perkembangan-geografi

[5] http:// www.bumigeografi.co.cc/?p=21

[6] Siti Mastuti, dkk, Geografi VII, Pemerintah Kabupaten Kudus, 2004

[7] Daryono, dkk, Geografi 2, Jakarta, Bumi Aksara, 1997

[8] Sri Yamti Runtuni, dkk, Sosiologi dan Geografi XI, Bandung, Ganaca Exact, 2005

[9] Yusman Hetiyanto, Geografi X, Jakarta, Yudistira, 2005

[10] Dibyo Soegimo, Geografi XI, Klaten, Intanpariwara, 2007

[11]Titi Priyono, Geografi XII, Surakarta, PT. Pabelan, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar