Minggu, 18 April 2010

KERAMAT RADEN AYU NAWANGSIH DAN RADEN BAGUS RINANGKU DESA KANDANGMAS KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu. Dia (Allah) menciptakan manusia sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia dihadapan caiptaan-Nya yan lain. Kedudukan seperti ini ditandai dengan daya pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsinya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Telah diketahui bahwa manusia adalah makhluk individu, artinya seseorang memiliki ciri khas sebagai pribadi, atau mempunyai eksistensi sendiri. Ini antara lain bisa ditafsirkan dari ayat sebagai berikut:
 •    
Artinya: "Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuaru menurut ukuran" (QS. Al-Qamar: 49)
Jadi artinya segala sesuatu yang diciptakan Allah itu mempunyai kadar atau ukurannya masing-masing, berarti setiap sesuatu memiliki perbedaan dengan yang lain, bersifat khas, atau memiliki "individual differences". Sebagai makhluk individual, berarti pula manusia bertugas memperhatikan dirinya sendiri, segala kepentinannya sendiri, bukan cuma kepentingan orang lain.
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan manusia lain dalam kehidupan masyarakat. Secara kodrati manusia hidup memerlukan bantuan orang lain, bahkan manusia baru akan "menjadi manusia" manakala hidup dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Islam, manusia merupakan al-khalifahi fi al-ard yang artinya, manusia berfungsi sebagai pengelola alam dan memakmurkannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut:
       
artinya: "Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi". (QS. Al-Fathir: 39)
Umat Islam yang ditafsirkan dalam al Qur'an menjadi "al-khalifah fi al-ard" tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Umat Islam tidak bisa menjadi contoh malah menjadi bahan cemooh di mana-mana. Itulah kegetiran yang dirasakan saat ini. Kalau mau jujur mayoritas umat Islam telah menyimpang dari norma-norma ajaran agamanya sendiri. Semua itu karena lemahnya keimanan umat Islam, khususnya di Indonesia.
Akibat lemahnya iman ini, orang-orang yang mengerti dan paham tentang hukum-hukum agama tetapi justru mereka dalam kehidupan sehari-hari perilakunya bertentangan dengan ajaran agama Islam dan mudah sekali tergelincir kepada nafsu syaithoniah. Sehingga dalam mencari penghidupan, umat tidak mau bekerja keras dan memohon pertolongan pada Allah, malah lari ke dukun, tukang ramal, paranormal, tempat keramat, tokoh spiritual yang mereka anggap mempunyai kemukjizatan.
Sebagai seorang muslim kita dituntut berusaha sekuat tenaga mengatasi hidup dan segala persoalannya. Kita harus memiliki iman yang kuat, tegar dalam bersikap dan tabah dalam menghadapi segala persoalan hidup. Hanya saja sebagai manusia kita tak luput dari khilaf dan dosa. Maka, sebaik-baiknya orang yang khilaf dan dosa adalah mereka yang masih mau kepada tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Ajaran yang telah sempurna dan komprehensif yang telah dicontohkan oleh rasul Muhammad SAW yang terangkum dalam kitabullah dan sunnah Rasul. Bila al Qur'an dan as Sunnah Rasul ini dipahami dengan benar dan diikuti pasti akan membawa ketentraman dan keselarasan dalam hidup di dunia maupun di akhirat.
Menziarahi kubur orang Islam itu disyari'atkan bahkan disunnahkan. Karena Nabi Muhammad SAW menziarahi kuburan di Baqi' (kuburan kaum muslimin di Madinah), dan demikian pula kuburan para syuhuda' perang Uhud. Nabi Muhammad SAW berkata: "Semoga keselamatan (dilimpahkan) atas kalian wahai penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan muslim, sedangkan kami insya Allah akan menyusul kalian, kami mohon kepada Allah (semoga) untuk kami dan kalian (diberi) afiat".
B. Pembahasan
Melihat dari latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa makam tersebut mempunyai suatu keramat yang sangat besar, seperti mencari jodoh atau melanggengkan pacaran. Hal ini banyak dikunjungi oleh warga sekitar maupun dari luar daerah, seperti Jepara, Demak, Semarang, Pati dan lain sebagainya untuk mendo'akan atau ziarah kubur. Namun, dapat dilihat dari pengamatan penulis kebanyakan yang datang ke sana adalah Adam dan Hawa yang berpasangan untuk melanggengkan perjodohan atau pacaran.
Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa niat datang ke ziarah kubur perlu adanya pemahaman yang sangat baik kepada para zairin untuk berziarah ke makam yang dianggap keramat, seperti makamnya Raden Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku yang ada di Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.
Dengan demikian, bahwa perlu adanya teori yang tepat adalah mengenai adanya ziarah kubur. Ziarah kubur adalah mengunjungi makam (kuburan) seseorang dengan maksud untuk mendo'akan serta memintakan ampunan kepadanya. Dalam berziarah perlu adanya adab dalam ziarah, agar nantinya seseorang dalam berziarah tidak disalah artikan. Sebagaimana yang telah terjadi pada responden. Oleh karena dalam kesempatan ini, peneliti memberikan teori agama melalui adab ziarah, seperti orang yang ziarah dilarang atau tidak boleh meminta sesuatu apapun kepada makam (kuburan), baik maka (kuburan) biasa maupun makam (kuburan) yang mempunyai keramat tinggi, karena yang demikian itu termasuk perbuatan syirik. Syirik itu jika mencampuri ibadah maka merusak ibadah, dan menghapus pahala ketaata, hingga pelakunya termasuk penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
Ketahuilah bahwa di antara hal-hal penting yang wajib diketahui adalah mengetahui syirik. Siapa yang tidak tahu syirik boleh jadi dia terjatuh di dalam kemusyrikan, sedangkan dia tidak tahu. Sebagaimana firman Allah SWT:
ومن يشرك بالله فقد ضل ضللا بعيدا (النساء:116)
Artinya: "Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya" (An-Nisa':116)
Ayat di atas menunjukkan bahwa syirik adalah sebesar-besar dosa. Karena Allah SWT menjelaskan bahwa Dia tidak mengampuni dosa syirik bagi orang yang belum bertobat (sebelum kematiannya). Sedangkan dosa selain syirik maka ada di bawah kehendak Allah SWT, jika dia berkehendak, maka Dia akan mengampuni, dan jika Dia berkehendak. Dia akan menyiksanya karena dosanya itu. Dengan demikian, wajib bagi setiap hamba untuk takut pada kemusyrikan yang merupakan dosa terbesar itu.
Jadi dapat disimpulkan selama dalam berziarah responden kurang begitu memahami makna dan hakikat niat ziarah, karena hal ini dipengaruhi adanya faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam responden mempunyai niat untuk mendapatkan sesuatu dari makam yang diziarahinya sedangkan faktor dari luar responden terpengaruh dengan adanya lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, perlu adanya tata cara berziarah ke makam para waliyullah yang dianggap keramat, karena pada dasarnya hanya Allah yang dapat menolong dan membantu hamba-Nya. Jadi, kita sebagai manusia janganlah menyalahgunakan adanya berziarah ke makam yang keramat, karena semuanya itu tidak ada nilainya apa-apa jika tidak dapat ridho dari Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar